Cindy
Agustine 16.I1.0072
Yesika
Arum Sari 16.I1.0156
Maria
Devina Ratna S 16.I1.0045
Ignasia Isabella S 16.I1.0122
Brigita
Alfenda CS 16.I1.0086
Adat istiadat pada jaman ini sudah
menjadi berkurang, entah sengaja
ditinggalkan atau pun digantikan dengan kehidupan modern yang
ingin lebih praktis, sehingga ada istiadat dalam upacara – upacara daerah sudah
menjadi sangat tidak mudah untuk ditemui. Namun, di beberapa daerah seperti jawa masih sering ditemukan. Adat
istiadat yang sangat penting dan masih sering dijumpai adalah pernikahan. Pada
pernikahan banyak sekali tata cara menurut adat istiadat Jawa. Dalam upacara
pernikahannya terdiri
dari tiga tahap, antara lain pra-mantu (sebelum pernikahan), mantu
(pernikahan), dan pasca mantu (setelah pernikahan). Pada tahap pertama, tujuan
dari ritual adalah untuk menjadi akrab dengan anggota keluarga mempelai. Dalam
adat istiadat pasti ada suatu makanan yang sangat khusus disajikan dalam
pernikahan. Makanan tersebut menjadi sebuah simbol yang menurut adat istiadat
sangat perlu untuk dijadikan serangkaian prosesi – prosesi pada pernikahan. Makanan
yang harus ada pada prosesi pernikahan menurut adat jawa adalah makanan yang
terbuat dari beras ketan. Sebagaimana kita ketahui bahwa beras ketan setelah dimasak
akan memiliki sifat lengket. Dalam
tahap kedua di pernikahan, daun pisang, daun pandan, beras, dan kelapa adalah
beberapa bahan yang harus selalu ada dan berfilosofi juga. Tanaman ini
melambangkan harapan, kemakmuran, kesuburan, dan kesatuan yang diharapkan
setelah membangun keluarga baru. Dari filosofi sifat dan tujuan dalam tahapan-tahapan
upacara adat Jawa, makanan yang berasal dari beras
ketan ini dijadikan simbol sebagai pelekat, dimana menandakan bahwa semoga
kedua pengantin dan antar keluarga memiliki kedekatan yang harmonis. Serta menandakan tujuan dari tahap pertama yaitu
mengakrabkan anggota mempelai baik orang tua, keluarga besar dan mempelai itu
sendiri.
Wajik
adalah salah satu ragam kekayaan kuliner di Indonesia.Kue wajik memiliki
beberapa sebutan yang berbeda-beda di setiap tempat. Nama wajik sendiri
lebih terkenal di daerah Jawa Tengah.
Kue wajik di Sumatera disebut pulut manis. Selain memiliki sebutan yang
berbeda-beda, Indonesia juga memiliki bermaca-macam jenis wajik. Wajik yang
paling dikenal adalah wajik ketan yaitu wajik yang berasal dari beras ketan.
Meskipun Kue ini dikenal luas di Indonesia, kue ini juga terkenal di negara
tetangga, sehingga kue ini kadang juga diakui sebagai kue khas negara tetangga
Indonesia. Berikut akan kami
bahas mengenai wajik ketan yang selalu ada sebagai hidangan tradisional
berfilosofi di pernikahan adat Jawa. Bahan – bahan yang
digunakan dalam pembuatan wajik :
·
Beras Ketan
·
Gula jawa atau Gula Merah
·
Santan Kelapa
·
Gula Pasir
·
Garam
·
Daun pandan
·
Air
Cara Membuat Wajik Ketan Sederhana
·
Langkah
pertama adalah cuci beras ketan yang sudah dipersiapkan sampai benar benar bersih.
Cara mencucinya seperti mencuci beras untuk memasak nasi pada umumnya.
·
Siapkan
kukusan dengan api sedang dan beri air secukupnya. Masukkan beras ketan yang
sudah dicuci diatas kedalamnya dan kukus sampai setengah matang atau kurang
lebih membutuhkan waktu sekitar 22-30 menit lalu angkat dari kompor (tergantung
banyaknya beras yang dipakai, dandang kukusan, api kompor dan air yang
digunakan). Sesekali percikan air di atas beras ketan supaya tidak kering dan
kelembabannya terjaga.
·
Ambil
panci buat rebusan yang ukurannya agak besar dan hidupkan dengan api sedang.
·
Masukkan
santan yang sudah dipersiapkan diatas dan gula pasir nya. Aduk aduk sampai gula
pasir larut sempurna.
·
Masukkan
gula jawa yang sudah disisir halus lalu aduk aduk lagi sampai gula merah larut.
·
Karena
biasanya gula merah itu mengeluarkan kotoran, setelah gula merah larut maka
angkat dulu lalu saring sampai bersih. Baru kemudian direbus lagi dengan api
sedang.
·
Masukkan
daun pandan yang sudah dicuci bersih sebelumnya. Sebaiknya daun pandan dibuat
simpul atau diikat terlebih dahulu supaya mudah dimasukkan ke dalam panci. Aduk
aduk kembali sampai campuran santan dengan bahan lainnya ini kelihatan
berminyak dan kental.
·
Ambil
beras ketan yang sudah dikukus tadi dan tuang sedikit demi sedikit ke dalam
adonan santan diatas.
·
Tetap
diaduk aduk supaya beras ketan dan bahan lainnya tercampur sempurna dan
larutannya kelihatan berkurang dan beras ketannya matang.
·
Siapkan
loyang atau wadah cetakan plastik lainnya juga boleh.
·
Ambil
daun pisang yang sudah dibersihkan terlebih dahulu dan tarus sebagai alas di
cetakannya. Beri dan lapisi dengan sedikit minyak supaya tidak lengket. Tuang
adonan kue wajik yang sudah matang diatas ke dalamnya lalu ratakan.
Ø Penjelasan lebih lanjut
·
Ketan adalah sejenis biji-bijian
serealia yang memiliki tekstur dan kandungan yang mirip dengan beras.
Ketan sendiri cukup populer dengan nama beras ketan. Ketan didapatkan dari padi
ketan yang tumbuh di daerah tropis seperti Asia Tenggara. Ketan memiliki bentuk
seperti beras yaitu bulat lonjong dan berukuran sedikit lebih besar dibanding
beras lokal. Warna ketan adalah putih susu dan keruh tidak seperti beras yang
terlihat transparan. Ketan juga relatif lebih mudah hancur dan lunak dibanding
beras. Itulah mengapa ketan cocok digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue.
·
Beras ketan mengandung 169 kalori dalam
200 gr sehingga sesuai dengan asupan kalori yang direkomendasikan. Beras ketan
juga memiliki manfaat yang baik untuk tubuh bila dikonsumsi secara rutin yaitu,
dapat mengurangi resiko jantung,
sumber energi, membantu melawan radikal bebas, menyeimbangkan metabolisme dalam
tubuh, menjaga agar tulang tetap sehat, memperlancar sistem pencernaan, dan
juga mencegah anemia. Karena di dalam beras ketan mengandung nutrisi seperti vitamin
B-6 dan juga ada kandungan tembaga sehingga dapat membantu otak agar tetap
sehat.
·
Santan
terbuat dari perasan buah kelapa tua yang diparut. Sebagian besar dari kita
menganggap makanan yang mengandung santan akan mengandung banyak lemak,
sehingga dapat membahayakan kesehatan. Padahal santan merupakan makanan yang
kaya nutrisi. Juga merupakan bahan makanan serba guna, karena dapat digunakan
untuk berbagai makanan, termasuk kue-kue. Ketika dimasak, komposisi kimia di
dalam santan tidak kehilangan nilai gizinya.
·
Berikut
beberapa kandungan nutrisi dalam santan:
Ø Kalori. Kandungan kalori dalam
santan terbilang cukup tinggi, yaitu 120 kalori untuk setiap sendok makan
santan. Mengonsumsi 1 sendok makan santan per hari cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh.
Ø Lemak. Kandungan lemak santan
terdiri dari beberapa jenis, yaitu lemak jenuh, lemak tak jenuh ganda, lemak
omega 3, lemak omega 6 dan lemak tak jenuh tunggal. Dengan konsumsi yang tepat,
lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh. Bahkan asam lemak omega 3 dapat mengurangi
peradangan serta melumasi sel-sel dan sendi.
Ø Gula. Rasa santan yang sedikit manis
disebabkan kandungan sejumlah kecil gula seperti glukosa dan fruktosa, hanya
sekitar 1 - 2 persen gula saja. Gula bermanfaat untuk energi bagi tubuh.
- Kalsium. Satu cangkir santan
kelapa mengandung sekitar 200 IU kalsium yang bermanfaat untuk tulang dan
gigi.
- Protein. Meskipun kandungan
protein dalam santan termasuk rendah, namun kandungan alanin, sistin,
arginin dan serene yang mudah dicerna tubuh tetap bermanfaat untuk
mempertahankan dan membangun sel-sel baru. Juga bermanfaat untuk rambut,
kuku dan kulit.
- Gula aren atau Gula merah adalah pemanis yang
dibuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau.
Gula arena biasanya juga diasosiasikan dengan segala jenis gula yang
dibuat dari nira, yaitu cairan
yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa,
aren,
dan siwalan.
·
Gula
merah kelapa juga mengandung sejumlah asam amino dan vitamin. Tabel berikut
menggambarkan perbandingan mineral mikro dan makro pada gula merah kelapa dan
gula pasir.
Untuk
menghasilkan wajik ketan yang baik, dan memiliki citarasa yang enak, dibutuhkan
bahan-bahan yang berkualitas baik pula. Santan kelapa yang digunakan harus
baik, santan yang diambil dari kelapa tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
Ketan yang dijadikan bahan dasar juga harus berkualitas. Warnanya tidak terlalu
putih, namun tidak terlalu bening seperti beras. Saat melakukan pproses
perebusan usahakan pengadukan dilakukan dengan sempurna agar santan tidak pecah
dan tercampur kental. Dari bahan yang baik, dihasilkan pula wajik ketan yang
baik. Berikut adalah Kriteria wajik yang baik:
1. Memiliki
cita rasa yang manis
2. Memiliki tekstur seperti beras yang belum
matang tetapi apabila dimakan akan terasa lunak.
3. Wajik
mudah digigit (tidak kenyal yang
mengarah ke keras)
4. Berwarna
coklat muda hingga coklat tua
Tabel
perbandingan mineral makro dan mikro pada gula merah kelapa dan gula pasir.
Kandungan
mineral
|
Coconut
Palm Sugar
|
Refined
(White) Sugar
|
Mineral
mikro mg/L (ppm) dalam bahan kering
|
||
Mangan
(Mn)
|
1.3
|
0
|
Boron
(B)
|
0.30
|
0
|
Seng
(Zn)
|
21.20
|
1.20
|
Besi
(Fe)
|
21.90
|
1.20
|
Tembaga
(Cu)
|
2.3
|
0.60
|
Belerang
(S)
|
260
|
20
|
Nitrogen
(N)
|
2,020
|
0
|
Fosfor
(P)
|
790
|
0.70
|
Kalium
(K)
|
10,300
|
25
|
Kalsium
(Ca)
|
60
|
60
|
Magnesium
(Mg)
|
290
|
10
|
Natrium
(Na)
|
450
|
10
|
Klorin
(Cl)
|
4,700
|
100
|
Foto bahan-bahan dan Wajik Ketan
REFLEKSI ANGGOTA KELOMPOK
Dari hasil tugas yang diberikan, saya dapat mendapatkan
poin penting, yaitu bahwa makanan
tradisional khas Indonesia yang digunakan dalam perayaan – perayaan adat
sudah dilupakan oleh beberapa masyarakat. Hal ini disebabkan karena masyarakat
zaman sekarang memiliki sifat dimana kepraktisan dalam merayakan perayaan yang
ada adalah salah satunya, sehingga menjadikan makanan khas daerah tersebut
hilang, padahal makna dari makanan tersebut sangatlah tinggi nilainya. Namun
dari hasil tugas ini saya menjadi tahu bahwa makanan khas daerah di Indonesia
sangatlah banyak, tidak hanya makanan daerah dan saya juga mengetahui makna
dari tiap – tiap makanan yang ada, selain itu dari bahan – bahan yang adapun
saya juga mengetahui bahan mana yang baik digunakan sebagai pembuat bahan –
bahan tersebut, dan manfaat dari bahan – bahan tersebut.
(Ignasia Isabella 16.I1.0122)
Melalui
tugas ini saya menjadi tahu bahwa setiap makanan memiliki filosofinya. Apalagi
di Indonesia dimana sangat kaya tradisi dan budaya. Salah satunya dalam
pernikahan adat Jawa. Dalam pernikahan Jawa menggunakan makanan berbahan dasar
ketan, karena ketan yang termasuk golongan serealia ini bersifat lengket,
sebagai simbol pelekat hubungan 2 keluarga baru. Dalam tugas ini, kami membahas
salah satu makanan berbahan dasar ketan yakni wajik dan menjadi tahu bahwa
wajik yang baik yakni yang manis dan lunak.
(Cindy Agustine 16.I1.0072)
Wajik merupakan makanan khas
dalam adat pernikahan Jawa. Bukan hanya sebagai makanan, namun wajik memiliki
symbol tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari makanan ini sulit ditemukan. Alangkah
lebih baiknya bila makanan ini tidak hanya disajikan dalam upacara adat saja,
tetapi pada kehidupan sehari-hari pula.
Dari tugas yang telah kami selesaikan, manfaat yang didapat adalah dapat
mengetahui cara pembuatan wajik secara benar. Dan juga dapat mengetahui
kandungan gizinya. Serta kami dapat membuat wajik sendiri dan bisa saja kami
jual untuk pemasaran.
(Yesika Arum Sari 16.I1.0156)
Dari tugas ini saya bisa mendapatkan pelajaran bahwa
dengan melihat tujuan dan fungsi wajik dalam pernikahan adat jawa adalah rasa
manis pada wajik menggambarkan keharmonisan dalam membina keluarga baru
sedangkan bahan dasar pembuatan wajik adalah beras ketan yang mempunyai sifat
yang lengket yang artinya saling percaya dan saling antara pasangan dalam
membina keluarga, dan bahan lain menggambarkan orang lain yang mempunyai peran
dalam keluarga tersebut. Lalu, cara membuat wajik yaitu dengan cara
menyampurkan bahan-bahan dan diaduk diatas tungku itu menggambarkan semangat
kebersamaan dalam membina keluarga baru. Melalui tugas ini saya mendapatkan
kesempatan untuk mengetahui tradisi pernikahan adat jawa salah satunya lewat
makanan tradisional yang dipakai dalam pernikahan adat jawa dan maknanya.
(Brigita Alfenda Catherine 16.I1.0086)
Dari tugas yang
saya dapatkan saya merasa lebih senang karena isi tugas ini membuat saya
bernar-benar merasa menjadi anak pangan, yang seharusnya tau mengenai
makanan-makanan yang ada disekitar kita, tidak melulu makanan yang untuk
dikonsumsi saja, namun simbolis-simbolis yang ada pada makanan, bahan dan
kandungannya juga. Setelah saya mendapat dan mengerjakan tugas ini, saya sadar
bahwa makanan sangat erat dalam kehidupan kita, selain itu saya juga menyadari
bahwa makanan tradisional sangat banyak ditinggalkan, hanya karna keinginan untuk
instan dan modernisasi sehingga yang lalu ditinggalkan, padahal menurut saya
orang luar negripun kagum pada Indonesia terutama pada budaya dan kuliner yang
beraneka ragamnya. Dari tugas ini pula, saya jadi tahu bahwa Indonesia memiliki
adat-adat budaya yang bermacam-macam dan perlu kita lestarikan. Saya jadi tahu
apa saja makanan yang memiliki simbolis tersendiri dalam upacara adat suatu
pernikahan di Jawa.
(Maria Devina Ratna S 16.I1.0045
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2006, Berbagai Menu dari Ketan, Forum Kerja Sama Agribisnis, foragri.
blogsome.com/Qerbagai-menu-dari-ketan
Anonim,
2006, Wajik KJentik
http://www.ryan-isra.net/kandungan-nutrisi-gula-merah-kelapa/
e-book.undk.asia
chapter Javanesse Weding Ceremony: Food and Layout Aspects
Wardani, L. K 2011. Pemanfaatan bahan pangan
lokal biji jali pada pembuatan kudapan (wajik, lemper, klepon dan putu ayu). e
Print ∂ UNY. Lumbung Pustaka Universitas Yogyakarta.
makanan favorite
ReplyDelete