Saturday, July 15, 2017

WAJIK

Cindy Agustine                       16.I1.0072
Yesika Arum Sari                    16.I1.0156
Maria Devina Ratna S             16.I1.0045
Ignasia Isabella S                    16.I1.0122
Brigita Alfenda CS                 16.I1.0086

Adat istiadat pada jaman ini sudah menjadi berkurang, entah sengaja ditinggalkan atau pun digantikan dengan kehidupan modern yang ingin lebih praktis, sehingga ada istiadat dalam upacara – upacara daerah sudah menjadi sangat tidak mudah untuk ditemui. Namun, di beberapa daerah seperti jawa masih sering ditemukan. Adat istiadat yang sangat penting dan masih sering dijumpai adalah pernikahan. Pada pernikahan banyak sekali tata cara menurut adat istiadat Jawa. Dalam upacara pernikahannya terdiri dari tiga tahap, antara lain pra-mantu (sebelum pernikahan), mantu (pernikahan), dan pasca mantu (setelah pernikahan). Pada tahap pertama, tujuan dari ritual adalah untuk menjadi akrab dengan anggota keluarga mempelai. Dalam adat istiadat pasti ada suatu makanan yang sangat khusus disajikan dalam pernikahan. Makanan tersebut menjadi sebuah simbol yang menurut adat istiadat sangat perlu untuk dijadikan serangkaian prosesi – prosesi pada pernikahan. Makanan yang harus ada pada prosesi pernikahan menurut adat jawa adalah makanan yang terbuat dari beras ketan. Sebagaimana kita ketahui bahwa beras ketan setelah dimasak akan memiliki sifat lengket. Dalam tahap kedua di pernikahan, daun pisang, daun pandan, beras, dan kelapa adalah beberapa bahan yang harus selalu ada dan berfilosofi juga. Tanaman ini melambangkan harapan, kemakmuran, kesuburan, dan kesatuan yang diharapkan setelah membangun keluarga baru. Dari filosofi sifat dan tujuan dalam tahapan-tahapan upacara adat Jawa, makanan yang berasal dari beras ketan ini dijadikan simbol sebagai pelekat, dimana menandakan bahwa semoga kedua pengantin dan antar keluarga memiliki kedekatan yang harmonis. Serta menandakan tujuan dari tahap pertama yaitu mengakrabkan anggota mempelai baik orang tua, keluarga besar dan mempelai itu sendiri.

Wajik adalah salah satu ragam kekayaan kuliner di Indonesia.Kue wajik memiliki beberapa sebutan yang berbeda-beda di setiap tempat.  Nama wajik sendiri lebih terkenal di daerah Jawa Tengah. Kue wajik di Sumatera disebut pulut manis. Selain memiliki sebutan yang berbeda-beda, Indonesia juga memiliki bermaca-macam jenis wajik. Wajik yang paling dikenal adalah wajik ketan yaitu wajik yang berasal dari beras ketan. Meskipun Kue ini dikenal luas di Indonesia, kue ini juga terkenal di negara tetangga, sehingga kue ini kadang juga diakui sebagai kue khas negara tetangga Indonesia. Berikut akan kami bahas mengenai wajik ketan yang selalu ada sebagai hidangan tradisional berfilosofi di pernikahan adat Jawa. Bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan wajik :


·         Beras Ketan
·         Gula jawa atau Gula Merah
·         Santan Kelapa
·         Gula Pasir
·         Garam
·         Daun pandan
·         Air



Cara Membuat Wajik Ketan Sederhana
·       Langkah pertama adalah cuci beras ketan yang sudah dipersiapkan sampai benar benar bersih. Cara mencucinya seperti mencuci beras untuk memasak nasi pada umumnya.
·       Siapkan kukusan dengan api sedang dan beri air secukupnya. Masukkan beras ketan yang sudah dicuci diatas kedalamnya dan kukus sampai setengah matang atau kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 22-30 menit lalu angkat dari kompor (tergantung banyaknya beras yang dipakai, dandang kukusan, api kompor dan air yang digunakan). Sesekali percikan air di atas beras ketan supaya tidak kering dan kelembabannya terjaga.
·       Ambil panci buat rebusan yang ukurannya agak besar dan hidupkan dengan api sedang.
·       Masukkan santan yang sudah dipersiapkan diatas dan gula pasir nya. Aduk aduk sampai gula pasir larut sempurna.
·       Masukkan gula jawa yang sudah disisir halus lalu aduk aduk lagi sampai gula merah larut.
·       Karena biasanya gula merah itu mengeluarkan kotoran, setelah gula merah larut maka angkat dulu lalu saring sampai bersih. Baru kemudian direbus lagi dengan api sedang.
·       Masukkan daun pandan yang sudah dicuci bersih sebelumnya. Sebaiknya daun pandan dibuat simpul atau diikat terlebih dahulu supaya mudah dimasukkan ke dalam panci. Aduk aduk kembali sampai campuran santan dengan bahan lainnya ini kelihatan berminyak dan kental.
·       Ambil beras ketan yang sudah dikukus tadi dan tuang sedikit demi sedikit ke dalam adonan santan diatas.
·       Tetap diaduk aduk supaya beras ketan dan bahan lainnya tercampur sempurna dan larutannya kelihatan berkurang dan beras ketannya matang.
·       Siapkan loyang atau wadah cetakan plastik lainnya juga boleh.
·       Ambil daun pisang yang sudah dibersihkan terlebih dahulu dan tarus sebagai alas di cetakannya. Beri dan lapisi dengan sedikit minyak supaya tidak lengket. Tuang adonan kue wajik yang sudah matang diatas ke dalamnya lalu ratakan.

Ø Penjelasan lebih lanjut
·         Ketan adalah sejenis biji-bijian serealia yang memiliki tekstur dan kandungan yang mirip dengan beras. Ketan sendiri cukup populer dengan nama beras ketan. Ketan didapatkan dari padi ketan yang tumbuh di daerah tropis seperti Asia Tenggara. Ketan memiliki bentuk seperti beras yaitu bulat lonjong dan berukuran sedikit lebih besar dibanding beras lokal. Warna ketan adalah putih susu dan keruh tidak seperti beras yang terlihat transparan. Ketan juga relatif lebih mudah hancur dan lunak dibanding beras. Itulah mengapa ketan cocok digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue.
·         Beras ketan mengandung 169 kalori dalam 200 gr sehingga sesuai dengan asupan kalori yang direkomendasikan. Beras ketan juga memiliki manfaat yang baik untuk tubuh bila dikonsumsi secara rutin yaitu, dapat mengurangi resiko jantung, sumber energi, membantu melawan radikal bebas, menyeimbangkan metabolisme dalam tubuh, menjaga agar tulang tetap sehat, memperlancar sistem pencernaan, dan juga mencegah anemia. Karena di dalam beras ketan mengandung nutrisi seperti vitamin B-6 dan juga ada kandungan tembaga sehingga dapat membantu otak agar tetap sehat.
·         Santan terbuat dari perasan buah kelapa tua yang diparut. Sebagian besar dari kita menganggap makanan yang mengandung santan akan mengandung banyak lemak, sehingga dapat membahayakan kesehatan. Padahal santan merupakan makanan yang kaya nutrisi. Juga merupakan bahan makanan serba guna, karena dapat digunakan untuk berbagai makanan, termasuk kue-kue. Ketika dimasak, komposisi kimia di dalam santan tidak kehilangan nilai gizinya.
·         Berikut beberapa kandungan nutrisi dalam santan:
Ø  Kalori. Kandungan kalori dalam santan terbilang cukup tinggi, yaitu 120 kalori untuk setiap sendok makan santan. Mengonsumsi 1 sendok makan santan per hari cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Ø  Lemak. Kandungan lemak santan terdiri dari beberapa jenis, yaitu lemak jenuh, lemak tak jenuh ganda, lemak omega 3, lemak omega 6 dan lemak tak jenuh tunggal. Dengan konsumsi yang tepat, lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh. Bahkan asam lemak omega 3 dapat mengurangi peradangan serta melumasi sel-sel dan sendi.
Ø  Gula. Rasa santan yang sedikit manis disebabkan kandungan sejumlah kecil gula seperti glukosa dan fruktosa, hanya sekitar 1 - 2 persen gula saja. Gula bermanfaat untuk energi bagi tubuh.
  • Kalsium. Satu cangkir santan kelapa mengandung sekitar 200 IU kalsium yang bermanfaat untuk tulang dan gigi.
  • Protein. Meskipun kandungan protein dalam santan termasuk rendah, namun kandungan alanin, sistin, arginin dan serene yang mudah dicerna tubuh tetap bermanfaat untuk mempertahankan dan membangun sel-sel baru. Juga bermanfaat untuk rambut, kuku dan kulit.
  • Gula aren atau Gula merah adalah pemanis yang dibuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula arena biasanya juga diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan.
·         Gula merah kelapa juga mengandung sejumlah asam amino dan vitamin. Tabel berikut menggambarkan perbandingan mineral mikro dan makro pada gula merah kelapa dan gula pasir.
Untuk menghasilkan wajik ketan yang baik, dan memiliki citarasa yang enak, dibutuhkan bahan-bahan yang berkualitas baik pula. Santan kelapa yang digunakan harus baik, santan yang diambil dari kelapa tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Ketan yang dijadikan bahan dasar juga harus berkualitas. Warnanya tidak terlalu putih, namun tidak terlalu bening seperti beras. Saat melakukan pproses perebusan usahakan pengadukan dilakukan dengan sempurna agar santan tidak pecah dan tercampur kental. Dari bahan yang baik, dihasilkan pula wajik ketan yang baik. Berikut adalah Kriteria wajik yang baik:
1.      Memiliki cita rasa yang manis
2.       Memiliki tekstur seperti beras yang belum matang tetapi apabila dimakan akan terasa lunak.
3.      Wajik mudah digigit (tidak kenyal yang mengarah ke keras)
4.      Berwarna coklat muda hingga coklat tua
Tabel perbandingan mineral makro dan mikro pada gula merah kelapa dan gula pasir.
Kandungan mineral
Coconut Palm Sugar
Refined (White) Sugar
Mineral mikro mg/L (ppm) dalam bahan kering
Mangan (Mn)
1.3
0
Boron (B)
0.30
0
Seng (Zn)
21.20
1.20
Besi (Fe)
21.90
1.20
Tembaga (Cu)
2.3
0.60
Belerang (S)
260
20
Nitrogen (N)
2,020
0
Fosfor (P)
790
0.70
Kalium (K)
10,300
25
Kalsium (Ca)
60
60
Magnesium (Mg)
290
10
Natrium (Na)
450
10
Klorin (Cl)
4,700
100

Foto bahan-bahan dan Wajik Ketan











REFLEKSI ANGGOTA KELOMPOK
Dari hasil tugas yang diberikan, saya dapat mendapatkan poin penting, yaitu bahwa makanan  tradisional khas Indonesia yang digunakan dalam perayaan – perayaan adat sudah dilupakan oleh beberapa masyarakat. Hal ini disebabkan karena masyarakat zaman sekarang memiliki sifat dimana kepraktisan dalam merayakan perayaan yang ada adalah salah satunya, sehingga menjadikan makanan khas daerah tersebut hilang, padahal makna dari makanan tersebut sangatlah tinggi nilainya. Namun dari hasil tugas ini saya menjadi tahu bahwa makanan khas daerah di Indonesia sangatlah banyak, tidak hanya makanan daerah dan saya juga mengetahui makna dari tiap – tiap makanan yang ada, selain itu dari bahan – bahan yang adapun saya juga mengetahui bahan mana yang baik digunakan sebagai pembuat bahan – bahan tersebut, dan manfaat dari bahan – bahan tersebut.
(Ignasia Isabella 16.I1.0122)
Melalui tugas ini saya menjadi tahu bahwa setiap makanan memiliki filosofinya. Apalagi di Indonesia dimana sangat kaya tradisi dan budaya. Salah satunya dalam pernikahan adat Jawa. Dalam pernikahan Jawa menggunakan makanan berbahan dasar ketan, karena ketan yang termasuk golongan serealia ini bersifat lengket, sebagai simbol pelekat hubungan 2 keluarga baru. Dalam tugas ini, kami membahas salah satu makanan berbahan dasar ketan yakni wajik dan menjadi tahu bahwa wajik yang baik yakni yang manis dan lunak.
(Cindy Agustine 16.I1.0072)
Wajik merupakan makanan khas dalam adat pernikahan Jawa. Bukan hanya sebagai makanan, namun wajik memiliki symbol tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari makanan ini sulit ditemukan. Alangkah lebih baiknya bila makanan ini tidak hanya disajikan dalam upacara adat saja, tetapi pada kehidupan sehari-hari pula.  Dari tugas yang telah kami selesaikan, manfaat yang didapat adalah dapat mengetahui cara pembuatan wajik secara benar. Dan juga dapat mengetahui kandungan gizinya. Serta kami dapat membuat wajik sendiri dan bisa saja kami jual untuk pemasaran.
(Yesika Arum Sari 16.I1.0156)
Dari tugas ini saya bisa mendapatkan pelajaran bahwa dengan melihat tujuan dan fungsi wajik dalam pernikahan adat jawa adalah rasa manis pada wajik menggambarkan keharmonisan dalam membina keluarga baru sedangkan bahan dasar pembuatan wajik adalah beras ketan yang mempunyai sifat yang lengket yang artinya saling percaya dan saling antara pasangan dalam membina keluarga, dan bahan lain menggambarkan orang lain yang mempunyai peran dalam keluarga tersebut. Lalu, cara membuat wajik yaitu dengan cara menyampurkan bahan-bahan dan diaduk diatas tungku itu menggambarkan semangat kebersamaan dalam membina keluarga baru. Melalui tugas ini saya mendapatkan kesempatan untuk mengetahui tradisi pernikahan adat jawa salah satunya lewat makanan tradisional yang dipakai dalam pernikahan adat jawa dan maknanya.
(Brigita Alfenda Catherine 16.I1.0086)
Dari tugas yang saya dapatkan saya merasa lebih senang karena isi tugas ini membuat saya bernar-benar merasa menjadi anak pangan, yang seharusnya tau mengenai makanan-makanan yang ada disekitar kita, tidak melulu makanan yang untuk dikonsumsi saja, namun simbolis-simbolis yang ada pada makanan, bahan dan kandungannya juga. Setelah saya mendapat dan mengerjakan tugas ini, saya sadar bahwa makanan sangat erat dalam kehidupan kita, selain itu saya juga menyadari bahwa makanan tradisional sangat banyak ditinggalkan, hanya karna keinginan untuk instan dan modernisasi sehingga yang lalu ditinggalkan, padahal menurut saya orang luar negripun kagum pada Indonesia terutama pada budaya dan kuliner yang beraneka ragamnya. Dari tugas ini pula, saya jadi tahu bahwa Indonesia memiliki adat-adat budaya yang bermacam-macam dan perlu kita lestarikan. Saya jadi tahu apa saja makanan yang memiliki simbolis tersendiri dalam upacara adat suatu pernikahan di Jawa.
(Maria Devina Ratna S 16.I1.0045



DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2013. Definisi Wajik week: Product wajik week. http://wajik-week.blogspot..com.
Anonim, 2006, Berbagai Menu dari Ketan, Forum Kerja Sama Agribisnis, foragri. blogsome.com/Qerbagai-menu-dari-ketan
Anonim, 2006, Wajik KJentik
http://www.ryan-isra.net/kandungan-nutrisi-gula-merah-kelapa/
e-book.undk.asia chapter Javanesse Weding Ceremony: Food and Layout Aspects
Wardani, L. K 2011. Pemanfaatan bahan pangan lokal biji jali pada pembuatan kudapan (wajik, lemper, klepon dan putu ayu). e Print ∂ UNY. Lumbung Pustaka Universitas Yogyakarta.

1 comment: