Saturday, July 15, 2017

WAJIK KETAN

Refina Yuwita / 16.I1.0036
Andrew Valentino Santoso / 16.I1.0048
Veren Devina Ariawan / 16.I1.0049
Michelle Florencia / 16.I1.0055
Evelyne Tagita Iswanto / 16.I1.0096

Makanan tradisional wajik ketan ataupun ketan salak biasanya berbentuk jajaran genjang (berbentuk wajik). Wajik ketan berbahan dasar ketan, rasanya manis dengan aroma dan warna-warna yang menggugah selera, apabila wajik ketan diwarnai cokelat lebih sering disebut ketan salak (karena menyerupai buah salak).

Wajik ketan sehari-hari sering digunakan sebagai seserahan atau antaran untuk lebih mempererat tali persahabatan atau persaudaraan antar tetangga, saudara maupun kerabat. Wajik ketan dalam adat jawa dan masyarakat melayu termasuk makanan dengan rasa manis yang lengket (Keletan, Jawa). Biasa sebagai perlambangan untuk mempererat persahabatan atau persaudaraan. Maka tidak salah apabila wajik ketan sering pula digunakan untuk antaran pernikahan, dengan simbol serta harapan agar persaudaraan keluarga besar pengantin semakin erat dan khusus kedua pengantin agar selalu harmonis selamanya. Biasanya wajik ketan juga sering dihidangkan dalam acara pernikahan adat jawa.  Wajik terbuat dari beras ketan, wujud beras ketan sebelum dimasak hambur, tetapi setelah dimasak akan menjadi lengket. Begitu juga harapan yang tersirat, semoga cinta kedua calon pengantin akan selalu bersama selama-lamanya.

Dalam perkembangannya, wajik ketan mengalamai modifikasi dan tidak melulu berbentuk jajaran genjang (wajik), tetapi lebih disesuaikan dengan maksud dan tujuan pembuatnya. Pada acara-acara seremoni pernikahan seserahan atau antaran berupa wajik ketan dapat dibentuk hati dengan hiasan mawar yang melambangkan cinta, kecantikan, keberanian, penghormatan, keromantisan dan ucapan selamat.

Bahan :
·         Beras ketan 1 kg
·         Santan 750 cc (1,5 butir kelapa)
·         Gula pasir 700 gram
·         Pandan wangi 3 lembar
·         Garam 1 sendok teh (sesaui selera)
·         Pasta pandan (sesuai selera)

Cara pembuatan :
1.      Ketan dicuci sampai bersih dan direndam selama 2-3 jam, tiriskan lalu kukus selama 30 menit.
2.      Didihkan santan, masukkan gula pasir, daun pandan, garam, pasta pandan, dan ketan. Aduk rata.
3.      Masak dan aduk terus sampai matang dan kalis.
4.      Olesi loyang berbentuk hati dengan minyak goreng sampai rata.
5.      Selagi panas tuang ketan kedalam loyang dan tekan-tekan hingga padat.
6.      Setelah dingin dan letakkan diatas wadah yang sudah dihias daun pisang.
7.      Kemudian hias bagian atas wajik ketan dengan bunga dari tepung beras.
Kualitas bahan yang diperlukan agar mendapatkan wajik yang baik dan enak:
·    
     Untuk membuat santan carilah kelapa yang cukup besar dan mengandung santan yang cukup banyak. Jangan membersihkan kulit kelapa terlalu bersih (jangan sampai kelihatan daging kelapanya) agar ketan salak kelihat mengilat. Untuk daerah yang banyak kelapa boleh menggunakan 1 sampai 2 kelapa.

·         Untuk pemasakan gunakan api sedang dan terus diaduk supaya tidak gosong bagian bawah.
·         Larutan gula usahakan benar-benar kental. Untuk mengetesya, ambil larutan gula dengan sendok kayu lalu jatuhkan gula. Larutan gula harus agak lembut jatuhnya, selain itu jangan masak gula hingga berambut karena akan menghasilkan wajik yang buyar atau tidak menyatu.

Refleksi yang didapatkan dari kelompok kami adalah kelompok kami menjadi tahu bahwa di upacara pernikahan jawa setiap makanan yang di gunakan seserahan, memiliki arti atau makna masing-masing. Contohnya pada wajik yang begitu lengket setelah dimasak begitupula calon pengatin setelah menikah akan hidup bersama selama-lamanya. Kami juga dapat mengetahui proses pembuatan wajik dan kualitas bahan yang baik agar mendapatkan wajik enak. Setelah kami mengerjakan tugas Pengetahuan Bahan Pangan kami juga mengetahui makan tradisonal pada tradisi pernikahan adat jawa.






Reference
http://kuepraktis.yaho-mart.com/2015/08/kue-wajik-ketan-tradsional-enak.html

No comments:

Post a Comment