Tuesday, May 30, 2017

UBI UNGU


Disusun oleh :

Felicia Elisabeth                      16.I1.0007
Lie, Chandra Lukman            16.I1.0043
Fang, Andreas Leonardo        16.I1.0077
Yohanes Bosko Denny A.N   16.I1.0114
Steven Caprileo                       16.I1.0121

KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Convolvulaceae
Genus: Ipomoea
Spesies: Ipomoea batatas

Secara umum, kandungan gizi ubi ungu menyerupai ubi jalar, yaitu tinggi akan karbohidrat, vitamin, serta mineral. Vitamin yang terkandung di dalamnya meliputi vitamin A (beta-karoten), vitamin C, vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (riboflavin). Sedangkan mineral yang terkandung di dalamnya adalah zat besi (Fe), fosfor (P), kalsium (Ca), dan natrium (Na). Kandungan lainnya adalah protein, lemak, serat kasar, kalori, dan abu. Ubi ungu memiliki kandungan beta-karoten paling tinggi dibandingkan varietas ubi jalar lainnya. Selain zat gizi, seperti spesies ubi jalar lainnya, ubi ungu juga memiliki zat antigizi, yaitu tripsin inhibitor. Zat ini dapat mengambat kerja tripsin dalam memecah protein sehingga menyebabkan terganggunya pencernaan protein dalam usus. Karena tumbuh di lingkungan subtropik, ubi ungu memiliki suhu optimum 55–60ºF/ 13–16ºC. Proses pemanisan pada ubi ungu terjadi secara enzimatis. Pati akan diubah oleh enzim menjadi disakarida yaitu maltosa melalui proses pemasakan.


Mutu yang dapat diterima oleh BSN secara umum adalah tidak berbau asing, bebas hama dan penyakit, bebas bahan kimia, memiliki keseragaman warna, bentuk dan ukuran umbi, mencapai masak fisiologis optimal, serta dalam keadaan bersih.
No
Komponen Mutu
Mutu
I
II
III
1
Berat Umbi (g/umbi)
>200
100-200
75-100
2
Umbi cacat (per 50 biji) maks
Tidak ada
3 biji
5 biji
3
Kadar air (%b/b, min)
65
60
60
4
Kadar serat (%b/b, maks)
2
2,5
>3
5
Kadar pati (%b/b, min)
30
25
25

Penanganan pasca panen bertujuan mempertahankan mutu produk agar tidak banyak perubahan sampai ke tangan konsumen dengan menekan kehilangan karena penyusutan dan kerusakan.
Jika dikelompokkan secara lebih detail, perubahan kualitas selama pasca panen dibagi menjadi 2:
     Kualitatif : kerusakan akibat perubahan biologis (mikroorganisme, respirasi, transpirasi, dll), perubahan fisik (tekanan, getaran, suhu, kelembaban) serta perubahan kimia dan biokimia (reaksi pencokelatan, ketengikan).
     Kuantitatif : kehilangan jumlah atau bobot hasil pertanian dikarenakan penanganan pasca panen yang tidak memadahi.
Setelah ubi ungu dipanen, masih mengalami kegiatan respirasi dan transpirasi.
     Respirasi tanaman dilakukan dengan memcah karbohidrat selama proses fotosintesis dengan ketersediaan oksigen menjadi karbondioksida, air dan energi.
     Transpirasi adalah proses pelepasan air sehingga tanaman yang telah dipanen akan cenderung kekurangan air akibat adanya penguapan.

Ubi jalar ungu sangat bermanfaat karena mengandung zat antosianin. Pemrosesan alternatif ubi ungu yaitu dapat dibuat dalam bentuk kering misalnya beras ubi. Bagian yang paling bermanfaat adalah akarnya yang memiliki kandungan gizi yang paling tinggi. Pemrosesan lainnya seperti :
            daun : sayuran ,pakan ternak
            batang : bahan tanam
            kulit ubi : pakan ternak
            ubi segar : bahan makanan
            tepung : makanan
            Pati : fermentasi, pakan ternak ,asam sitrat


Alternatif produk dengan bahan dasar ubi ungu yang dapat dikembangkan antara lain :
      Produk olahan dari ubi ungu segar contohnya ubi rebus ,ubi goreng ,ubi timus, kolak ,nogosari, getuk dan pie
      Produk ubi jalar siap santap seperti kremes,saos, selai, biskuit , kue dan roti, manisan
   Produk ubi jalar siap masak umumnya berbentuk produk instan seperti sarapan chip, bakmi, bihun
      Produk ubi jalar bahan baku bentuk bersifat kering berupa bahan setengah jadi misalnya gaplek ,tepung ubi, pati ,selai

DAFTAR PUSTAKA
Juanda, Dede & Bambang, Cahyono. 2009. Ubi Jalar Budi Daya dan Analisis Usaha Tani. Penerbit                 Kanisius. Yogyakarta

McGee, Harold. 2004. On Food and Cooking. Scribner.

1 comment:

  1. Disebutkan bahwa mutu ubi ungu yang baik adalah yang mencapai masak fisiologis optimal. Seperti apa ciri dari ubi ungu yang sudah mencapai masak fisiologis optimal? Bagaimana cara membedakan ubi ungu yang sudah masak dengan yang masih mentah?
    Terima kasih.

    Angela Karina S. 16.I1.0051

    ReplyDelete