Thursday, May 18, 2017

JERUK



I.                    Deskripsi Buah
Kingdom:
Divisi:
Kelas:
Subkelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Bangsa:
Genus:
Citrus L



Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.


II.                 Jenis-Jenis Jeruk
Jenis-jenis jeruk sangatlah beragam karena beberapa jenis dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarjenis (interspecific hybrid) yang memiliki karakter khas berbeda dari jenis tetuanya. Berikut beberapa jenis dari jeruk yang ada di Indonesia :

1.      Jeruk Manis (Citrus sinensis)
Di Indonesia, jeruk ini biasanya ditemukan di daerah Bangli, Batu, Punten, dan Brastagi. Karakteristik dari jeruk ini adalah buahnya bulat sampai agak bulat, kulit tebal sukar dikupas, rasanya manis hingga sangat manis sehingga disebut Sweet Orange, kulit buahnya berwarna hijau kuning dan mengkilat jika sudah matang.

2.      Jeruk Keprok/Mandarin (Citrus reticulata)
Di Indonesia, daerah sentra produksi jeruk keprok adalah: Batu, Jember, Banyuwangi, Garut, Timor Tengah Selatan, Bali, Sulawesi Selatan. Ciri khas jeruk keprok adalah rongga antara kulit buah dengan daging buah yang membuatnya mudah dikupas dan permukaan buahnya halus. Bila sudah matang, kulit buah akan berwarna oranye muda . Buah ini memiliki rasa yang manis, berair banyak dan bertekstur daging buah lunak. 

3.      Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swing)
Di Indonesia, buah ini dapat hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1000 mdpl. Ciri khas dari buah ini adalah buah bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai kuning dan kulit buah tipis serta mengandung banyak minyak atsiri. Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat masam, memiliki kandungan vitamin C yang tinggi.

4.      Jeruk Lemon
Karakteristik dari jeruk ini adalah kulit buahnya yang berwarna kuning dan berbentuk agak oval.

5.      Jeruk sambal (Citrus hystix ABC)
Karakteristik dari jeruk ini adalah kuliat buahnya yang tebal, berkerut-kerut, dan beraroma wangi. Daging buah ini memiliki rasa asam dan berwarna putih. Biasanya jeruk ini digunakan sebagai penambah sedap sambal pada bumbu siomay.


III.              Kandungan Nutrisi dan Manfaat
Komposisi
Nilai Gizi
Satuan
Energi
53
kkal
Karbohidrat
13,34
gr
Protein
0,81
gr
Lemak
0,31
gr
Kolesterol
0
mg
Serat
1,8
gr
Vitamin A
681
IU
Vitamin B1 (Thiamine)
0,058
mg
Vitamin B2 (Riboflavon)
0,036
mg
Vitamin C
26,7
mg
Vitamin E
0,2
mg
Vitamin K
0
mcg
Mineral lain
1.06
gr














 
 Kandungan vitamin C yang tinggi pada jeruk bisa dimanfaatkan untuk
·         Peran penting dalam proses pembentukan kolagen
·         Membantu proses penyembuhan lukan dan perbaikan jaringan
·         Membantu proses penyerapan zat besi non organic yang dapat mencegah anemia
·         Antioksidan
·         Mencegah kenaikan LDL teroksidasi

IV.              Panen
Saat proses panen, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu umur buah/tingkat kematangan buah yang dipanen, kondisi saat panen, dan cara panen. Ketiga hal ini nantinya akan mempengaruhi kualitas jeruk. Panen dilakukan saat buah mencapai kematangan optimal, sekitar 8 bulan dari pembungaan. Buah jeruk termasuk non klimaterik, sebaiknya panen dilakukan sebelum akhir fase kemasakan buah agar daya simpannya lebih lama.  Adanya respirasi menyebabkan buah menjadi masak dan tua yang ditandai dengan proses perubahan fisik, kimia, dan biologi antara lain proses pematangan, perubahan warna, pembentukan aroma dan kemanisan, pengurangan keasaman, pelunakan daging buah dan pengurangan bobot. Semangkin tinggi laju respirasi, semakin pendek umur simpan.  Bila proses respirasi berlanjut terus, buah akan mengalami kelayuan dan akhirnya terjadi pembusukan yang sehingga zat gizi hilang. Panen yang tepat adalah pada saat buah telah masak dan belum memasuki fase akhir pemasakan buah.    

Ciri-ciri dari buah jeruk yang siap dipanen yaitu
  1. Jika buah dipijit tidak terlalu keras;
  2. Bagian bawah buah jika dipijit terasa lunak dan jika dijentik dengan jari tidak berbunyi nyaring;
  3. Warna buah menarik
  4. Kadar gula (PTT) minimal 10%. Kadar gula dapat ditentukan dengan alat hand refraktometer di kebun.

V.                Pasca Panen
Aktivitas panen dan penanganan seperti teknik pemanenan yang kurang tepat, sortasi yang tidak baik, pengemasan dan pengepakan, pengangkutan dan penyimpanan yang kurang diperhatikan serta adanya serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan kerusakan buah jeruk hingga sekitar 25%.  Untuk menghasilkan jeruk bermutu tinggi, ada beberapa hal yang diperhatikan dalam proses pasca panen ini yaitu

1.      Penyortiran dan Penggolongan
Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dari buah yang busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dengan ukuran dan jenisnya. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yang biasanya terdiri atas 4 kelas, yaitu :
·         Kelas A: diameter >7,1 cm atau >151 gram/buah.
·         Kelas B: diameter 6,1–7,0 cm atau 101–150 gram/buah.
·         Kelas C: diameter 5,1–6,0 cm atau 51–100 gram/buah.
·         Kelas D: diameter 4,0–5,0 cm atau <50 gram/buah.
 Di Indonesia, ada standar minimal untuk buah jeruk yang baik, yaitu :
·         utuh
·         padat
·         penampilan segar
·         layak dikonsumsi
·         bersih, bebas dari benda asing, bebas dari memar
·         bebas dari hama dan penyakit
·         bebas dari kerusakan akibat suhu rendah ataupun tinggi
·         bebas dari kelembaban eksternal yang abnormal, kecuali pengembunan sesaat setelah pemindahan dari tempat penyimpanan dingin
Setelah selesai proses penggolongan, buah jeruk harus melalui proses pelilinan. Pelapisan lilin pada buah-buahan sebenarnya adalah menggantikan dan menambah lapisan lilin alami yang terdapat pada buah yang sebagian besar hilang selama penanganan karena lapisan lilin yang menutupi pori-pori buah dapat menekan respirasi dan transpirasi sehingga daya simpan buah lebih lama dan nilai jualnya lebih baik.  

2.      Penyimpanan
Penyimpanan di ruang dingin dapat mengurangi aktivitas respirasi dan metabolisme, pelunakan, kehilangan air dan pelayuan, kerusakan karena aktivitas mikroba (bakteri, kapang/cendawan). Suhu optimum untuk penyimpanan buah jeruk adalah 5–10 oC. Jeruk dapat disimpan selama beberapa hari pada udara kamar yang segar. Tetapi jika disimpan di dalam lemari es dalam kantong plastic tahan selama 5-10 hari. Jeruk kalengan yang belum dibuka dapat disimpan selama 4-6 bulan pada udara kamar segar. Tetapi kalau telah dibuka segera simpan di dalam lemari es. Air jeruk di dalam gelas dapat disimpan di dalam lemari es selama 2-3 hari. Kerusakan secara biologi pada umumnya disebabkan oleh mikroorganisme.


VI.              Cara Pemilihan Jeruk Yang Baik
Sebagai konsumen,, kita semua pasti ingin mendapatkan buah jeruk yang berkualitas baik dan rasa yang manis/ tidak terlalu masam. Berikut adalah tips dari memilih jeruk hingga menyimpan jeruk supaya bisa tahan lama :
·         Perlu diketahui bahwa jeruk yang segar memiliki warna cerah, tidak ada kerutan pada bagian kulitnya, memiliki aroma citrus yang kuat, dan memiliki berat yang pas dengan ukurannya. Hindari buah jeruk dengan bintik-bintik.
·         Jeruk yang terdapat bintik-bitnik hitam berarti menandakan jeruk tersebut sudah terserang oleh jamur


VII.           Hasil Olahan Jeruk
·         Jus Jeruk
·         Manisan Kulit Jeruk


Daftar Pustaka
Endarto O, Martini E. 2016. Pedoman budi daya jeruk sehat. Bogor, Indonesia: World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Program.

Oleh :
Tan Enrico Christian               16.I1.0004
Andreas Adi W                      16.I1.0005
Maria Krisna Evania               16.I1.0091
Patricia Kalista D.                   16.I1.0117

No comments:

Post a Comment