Tuesday, May 23, 2017

MILET

I.                   

          Oleh : 
           Anastasia Yolanda /16.I1.0017
Jessica Stephanie/ 16.I1.0132
Thalia Susanti/ 16.I1.0137
Agnes Vania/ 16.I1.0141

Lia Wahyu A/ 16.I1.0149
            DESKRIPSI MILET

Millet merupakan tanaman pangan serealia non-beras. Millet memiliki biji yang berukuran kecil,  dapat hidup pada kesuburan tanah yang rendah, kelembaban rendah, dan kondisi lingkungan yang panas. Millet tidak memiliki musim dan bisa ditanam sepanjang tahun  dengan mempertimbangkan kondisi pertumbuhannya.. Millet tidak membutuhkan jenis tanah khusus sehingga bisa ditanam dimana saja dengan cara ditabur. Namun pertumbuhannya baik ditanah yang berkadar garam tinggi atau pH rendah. Millet dapat tumbuh di daerah-daerah lain dimana tanaman serealia lain seperti jagung atau gandum tidak dapat bertahan. Milet temasuk tanaman ekonomi minor namun memiliki kandungan gizi yang mirip dengan tanaman pangan lainnya seperti padi, jagung, gandu, dan tanaman biji-bijian yang lain karena tanaman milet sendiri tergolong jenis tanaman biji-bijian.
II.                
            STRUKTUR MILET

Terlihat beberapa bagian dari biji millet, diantaranya adalah endosperma, endosperma merupakan bagian penting pada semua  jenis millet. Millet mempunyai  suatu aleuron lapisan tunggal yang  melingkari endosperma. Sel aleuron mempunyai bentuk segiempat dengan sel yang tebal. Bagaimanapun juga  tipe endosperm  murni   hanya   pada   lapisan aleuron pada  semua   jenis   millet memiliki sedikitnya  satu  lapisan  peripheral  endosperm,  yang mana  secara  khas memiliki  kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan bagian lain dari endosperm. Sel-sel endosperm terdiri  dari granula-granula tepung/kanji yang menempel pada matriks protein. Bagian granula-granula tepung berbentuk bola dan berubah bentuk menjadi poligonal pada saat berada dalam area corneus dan endosperm. Millet mempunyai dua lapisan epikarp yang tebal, dan untuk mesokarp bervariasi pada tingkat ketebalannya, hal ini dikarenakan faktor genetik, sedangkan untuk lapisan endokarp berisi sel.

III.             JENIS MILET
1.      Proso Millet: Pertama kali ditemukan tumbuh di North Dakota. Proso Millet banyak tumbuh di Amerika Uni Soviet, China, India, dan Eropa Barat. Millet ini bisa ditumbuhkan pada berbagai jenis tanah. Proso millet digunakan sebagai seperti pasta kacang tanah basah atau bubur yang direbus.
2.      Pearl Milet: Pearl Millet adalah jenis millet yang paling banyak dibudidayakan. Di India, Namibia, dan Nigeria, milet dijadikan sebagai makanan pokok. Millet diolah menjadi tepung, bubur atau dijadikan sebagai minuman yang difermentasi.
3.      Foxtail Millet: Tumbuh baik di kondisi semi-kering dan memiliki waktu tumbuh yang cepat sehingga bisa ditanam menjelang akhir musim penanaman.
4.      Finger Milet : Finger milet tumbuh di daerah tropis sampai ketinggian 2400 m. Suhu potimum pertumbuhannya 18-27◦C. Jenis ini membutuhkan curah hujan 750 mm pada saat tumbuh. Jenis ini tidak setoleran sorgum. Di India, finger millet biasanya diolah menjadi tepung. Tepung finger millet dikonsumsi dengan cara dicampur dengan susu, air rebus atau yoghurt, atau diolah menjadi adonan dan dibentuk menyerupai bola. Di Nepal, milet difermentasi dan digunakan untuk membuat bir atau minuman keras. Di Vietnam, finger millet digunakan sebagai obat bagi wanita ketika mereka melahirkan. Selain itu digunakan pula untuk makanan bayi. Di Sri Langka, finger millet disebut Kurakkan dan dibuat menjadi roti tebal berwarna coklat dengan kelapa.

IV.             Kandungan Gizi
 Milet adalah sumber utama energi, protein, vitamin dan mineral untuk jutaan orang termiskin di daerah di mana milet dibudidayakan. Milet, seperti sorgum, umumnya mengandung protein 9 sampai 13%. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan jagung, millet adalah 8-60% lebih tinggi pada protein kasar, dan 40% kaya akan asam amino lisin dan metonin.
Millet mengandung lebih banyak kalori dibandingkan  gandum, mungkin karena kandungan minyaknya lebih tinggi 4,2% yaitu 50% nya poliunsaturated. Millet kaya akan vitamin B1. Millet adalah gluten free greain dan satu-satunya biji-bijian yang mempertahankan sifat alkali setelah dimasak. Sehingga sangat ideal untuk penderita alergi gandum.
Milet merupakan biji-bijian yang dapat memelihara kesehatan jantung karena merupakan sumber magnesium yang baik. Magnesium berfungsi merelaksasi otot-otot jantung untuk memelihara detak jantung yang regular dan hal ini dapat mencegah perubahan yang mendadak pada tekanan darah, mengurangi penggumpalan sel darah merah. Fosfor yang dikandung dalam millet memegang peranan dalam pembentuk struktur sel dalam tubuh, mineral matriks pada tulang, juga komponen essensial dari berbagai komponen yang paling pnting seperti pembentukan ATP, komponen asam nukleat (pembentukan DNA). Selain itu millet mengandung serat tidak larut yang tinggi sehingga dapat membantu wanita terhindar dari gallstone. Millet direkomendasikan untuk orang yang menderita celiac disease (gluten intolerance), yang mana mereka tidak bisa mengonsumsi gandum, rye, dan barley.
Suhu tanah pada millet setidaknya harus 65ºF dan sebaiknya lebih hangat, sebelum milet ditanam. Millet tumbuh pada well-drained loamy soils. Mereka tidak akan mentolerir water logged soil atau kekeringan ekstrim. Benih milet harus disimpan pada kelembaban 13% atau kurang. Standar butir federal belum ditetapkan untuk millet. Namun, benih millet berkualitas baik harus memiliki syarat minimal untuk kernel yang rusak dan relatif bebas dari benih gulma.
Milet sangat jarang di konsumsi karena milet memiliki kekasarannya, warna dan penampilan keseluruhan, dianggap sebagai makanan pokok masyarakat miskin, kesulitan dalam pengolahan di tingkat domestik, tidak bergengsi, tidak tersedianya makanan siap pakai atau mudah dimasak dari millets yang ada di pasaran.
V.                Manfaat Milet:
Di banyak negara, ini adalah sumber utama bahan pakan ternak. Ini adalah sumber makanan yang baik dibandingkan dengan makanan jagung untuk berbagai jenis hewan seperti unggas, itik, sapi. Selain itu tanaman milet dapat diolah menjadi tepung untuk mensubtitusi tepung beras, karena milet mengandung vitamin B dan beta karoten. Biji milet dapat dijadikan bahan minuman penyegar seperti milo dengan ditambahkan dengan coklat dan susu. Selain itu, pemanfaatan milet secara tradisional yang lain terdapat di Lombok dengan kerap kali dijadikan pangan seperti bubur dan bajet.


Daftar Pustaka
Olediran, J.O. 2009. Some physical properties of Millet( Pennisetum vlaucum) seeds as a fuction of moisture content. Nigeria. Journal
Prabowo, Bimo. 2010. KAJIAN SIFAT FISIKOKIMIA TEPUNG MILLET KUNING DAN TEPUNG MILLET MERAH. Universitas Negeri Sebelas Maret.

No comments:

Post a Comment