Manfaat susu sapi untuk kesehatan sudah diketahui seperti
untuk kesehatan jatung, tulang, dan bagian tubuh yang lainnya. Rasanya yang
enak juga membuat susu sapi sering digunakan untuk membuat produk olahan
seperti yoghurt, keju, permen susu, es cream dll. Berikut adalah beberapa
penjelasan mengenai susu sapi.
Klasifikasi Susu
Ada beberapa jenis produk susu dipasaran:
- Susu segar: susu jenis ini merupakan susu yang baru saja diperah dari peternakan.
- Susu Pasteurisasi: susu segar yang kemurnian nutrisi dan kualitas gizi tetap terjaga dibanding produk susu lainya.
- Susu Sterilisasi: susu yang dilakukan dengan cara memanaskan susu sampai mencapai suhu di atas titik didih.
- Susu kental manis: Susu yang memiliki kandungan lemak dan gula. Susu jenis ini dikemas dengan kaleng dan dalam sacet dan kemasan tube.
- Susu bubuk: susu murni yang dikeringkan, namun proses pengeringan. Susu jenis ini biasanya dikemas dengan kaleng atau kardus yang didalamnya ada kemasan alumunium foilnya.
Susu sebagai Sumber Makanan
Air susu merupakan campuran komplek dari
karbohidrat (utamanya laktosa), lemak protein, senyawa-senyawa organik dan
garam serta garam anorganik yang terlarut dan terdispersi dalam air. Sehingga
susu dapat dikatakan sebagai sumber makanan.
Komposisi Susu
Zat Gizi
|
Susu Murni (%)
|
Susu Skim (%)
|
Lemak
|
3.75
|
0.05
|
Laktosa
|
4.85
|
4.95
|
Protein
|
3.30
|
3.40
|
Abu
|
0.720
|
0.74
|
Total solid
|
12.65
|
9.15
|
Air
|
87.40
|
90.19
|
Gula tebu
|
-
|
-
|
Sumber: World Food Programme (1983) dalam
Syarief dan Halid, 1993
Komposisi
susu antara lain :
1.
Air
Air
merupakan komponen terbesar pada susu. Air merupakan tempat terdispersinya
komponen-komponen susu yang lain.
2.
Lemak
Lemak
susu terbentuk dari globula-globula emulsi antara minyak dan air. Lemak susu
tersusun atas asam butirat, asam karporat, asam laurat, asam miristat, asam
stearat dan asam oleat.
3.
Laktosa
Laktosa
adalah karbohidrat utama dalam susu, merupakan disakarida yang terdiri dari
glukosa dan galaktosa. Laktosa (gula susu) menyebabkan air susu berasa manis. Laktosa
adalah karbohidrat.
4.
Protein
Protein
susu terdiri atas kasein, laktalbumin dan laktoglobulin.
5.
Mineral
Susu
bila dikeringkan kemudian residunya dibakar, maka akan tertinggal serbuk putih,
serbuk inilah mineral dari susu.
6.
Vitamin
Susu
merupakan sumber vitamin yang larut dalam air dan larut dalam minyak dengan
cukup baik. Air susu adalah sumber riboflavin, kalsium dan fosfat yang baik.
Susu juga mengandung thiamin, niacin, dan vitamin A dalam jumlah yang berarti.
Tabel 2. Komposisi susu segar per 100 gram
Komponen
|
Komposisi per 100
gram
|
Air
|
88 g
|
Protein
|
3,2 g
|
Lemak
|
3,5 g
|
Karbohidrat
|
4,3 g
|
Kalsium
|
143 mg
|
Fosfor
|
60 mg
|
Besi
|
1,7 mg
|
Vitamin B1
|
0,03 mg
|
Vitamin C
|
1 mg
|
Vitamin A
|
130 mg
|
Sifat Fisik dan Kimia Susu
Air
susu yang baik adalah berwarna putih atau kekuningan, hal ini karena pengaruh
adanya hamburan dan absorbsi cahaya oleh globula-globula lemak dan micell-micell
protein. Air susu yang berwarna kemerah-merahan diduga berasal dari susu sapi
yang menderita mastitis. Susu yang berwarna kebiruan menunjukkan air susu telah
dicampur dengan air yang terlampau banyak, sedangkan air susu yang berlendir
dan menggumpal menunjukkan bahwa air susu tersebut telah rusak. Susu yang baik
memiliki rasa yang sedikit manis, yang berasal dari laktosa. Air susu segar
memiliki kisaran pH 6,6-6,7, nilai pH ini banyak dipengaruhi oleh kandungan
fosfat, sitrat dan protein yang ada dalam susu (Buckle et. al, 1987).
Kerusakan Susu
Kerusakan
susu pada umumnya lebih banyak disebabkan oleh faktor biologis yaitu aktivitas
mikroorganisme, terutama oleh bakteri. Tumbuhnya mikroorganisme dalam air susu
dapat menyebabkan suatu kerugian pada mutu susu, diantaranya pengasaman,
penggumpalan dan lendir.
Karakteristik susu
•
Warna susu normal biasanya berkisar dari putih
kebiruan hingga kuning keemasan
•
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih).
•
Susu segar mempunyai sifat amfoter.
•
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L.
•
Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7.
•
Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2
cP.
•
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C,
sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C.
Standarisasi susu
Kualitas susu sangat diperhatikan dalam industri
pengolahan susu. Oleh karena itu pengujian yang dilakukan antara lain pengujian
cepat dengan milkoscan, uji organoleptik, uji keasaman, uji alkohol, uji
metilen blue, ujiberat jenis, uji pH, uji karbonat, dan uji penambahan tepung.
A.
Pengujian
Cepat dengan Milkoscan
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menguji
kualitas kimia susu sapi dengan cepat adalah Milkoscan. Prinsip kerja milkoscan
adalah berdasar bahwa lemak, protein, dan laktosa memilikikemampuan menyerap
sinar infra merah dengan panjang gelombang tertentu.
B.
Uji
Organoleptik
Sifat organleptik merupakan sifat yang subyektif, tetapi
merupakan sifat yang sangat penting.Pengujian ini terdiri dari rasa, aroma, dan
warna.Rasa dan aroma dapat bersinergi membentuk citarasa.
C.
Uji
Keasaman
Uji keasaman susu biasa dilakukan dengan metode titrasi.
Susu yang masih segar memiliki oTh (derajad Thorner) antara 15 – 18.
D.
Uji
Alkohol
Uji alkohol untuk komoditi susu dilakukan dengan 2 tahap
yaitu denganmenggunakan alkohol 75% dan alkohol 72%. Susu yang baik adalah yang
menunjukkan hasil negatif.Alkohol yang digunakanadalah jenis etil alkohol.
E.
Uji
Reduktase (Uji metilen blue)
Uji reduktase dilakukan dengan meneteskan metilen blue
kedalam susu yang diuji.Pada saat diteteskan warna susu biasanya menjadi biru.
Semakin cepat warna biru memudar kualitas susu semakin buruk.
F.
Uji
Berat Jenis
Uji berat jenis
dilakukan untuk mengetahui apakah komoditi susu telah dicampur
atau diencerkan.
Pengukuran dilakukan dengan alat khusus bernama laktodensimeter.
G.
pH
Susu
Uji pH dilakukan dengan pH meter atau pH universal.
Semakin asam susu menunjukkan kualitas susutersebut semakin menurun.
H.
Uji
Karbonat
Uji karbonat dilakukan untuk mengetahui adanya pemalsuan
produk susu. Susu segar umumnya memberi respon negatif pada uji ini.
I.
Uji
Penambahan Tepung
Uji ini relatif sederhana karena hanya dengan meneteskan
iodin pada komoditisusu. Jika terdapat warna biru maka dapat diduga bahwa
komoditi tersebutmengandung tepung
Proses Pemerahan susu sapi
Pemerahan dengan tangan ini menghendaki
suatu pekerjaan yang teliti dan halus, sebab kalau dilakukan dengan kasar akan
buruk pengaruhnya terhadap banyaknya susu yang dihasilkan. Sebelum melakukan
pemerahan susu sapi ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh peternak,
diantaranya adalah mencuci atau bersihkan ambing sapi dengan air hangat,
kandang sapi sudah dibersihkan, peralatan yang akan digunakan berada dalam
keadaan steril.
Kegunaan pembersihan ambing dengan air hangat bertujuan
untuk :
a.
Merangsang keluarnya air susu
b.
Mengurangi kemungkinan air susu
terkontimanasi oleg bakteri
c.
Mengurangi munculnya mastitis (menurunkan
produksi susu hingga 30 %.)
Suhu air yang digunakan untuk mencuci ambing sapi berada
diantara 48 – 57 derajat celcius, dan lebih baik jika air mengandung
disenfektan.
Setelah fase pemerahan Ada 3
cara pemerahan dengan tangan yaitu :
A. Whole
hand (tangan penuh)
Cara ini adalah yang terbaik, karena puting tidak akan
menjadi panjang olehnya. Cara ini dilakukan pada puting yang agak panjang
sehingga dapat dipegang dangan penuh tangan.Caranya tangan memegang puting
dengan ibu jari dan telunjuk pada pangkalnya. Tekanan dimulai dari atas puting
diremas dengan ibu jari dan telunjuk, diikuti dengan jari tengah, jari manis,
dan kelingking, sehingga air dalam puting susu terdesak ke bawah dan memancar
ke luar. Setelah air susu itu keluar, sekluruh jari dikendorkan agar rongga
puting terisi lagi dengan air susu. Remasan diulangi lagi berkali-kali.
Jika ibu jari dan telunjuk kurang menutupi rongga puting,
air susu tidak akan memancar keluar, tetapi masuk lagi ke dalam ambing dan sapi
akan kesakitan. Sedapat mungkin semua pemerahan dilakukan dengan sepenuh
tangan.Teknik ini dilakukan dengan cara
menggunakan_kelima_jari._Puting_dipegang_antara ibu_jari_dari dan
keempat jari lainnya, lalu ditekan dengan keempat jari tadi
(Syarief dan Harianto, 2011).
B. Stripping
(perah jepit)
Puting diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk yang
digeserkan dari pangkal puting ke bawah sambil memijat. Dengan demikian air
susu tertekan ke luar melalui lubang puting. Pijatan dikendorkan lagi sambil
menyodok ambing sedikit ke atas, agar air susu di dalam cistern (rongga susu).
Pijatan dan geseran ke bawah diulangi lagi. Cara ini dilakukan hanya untuk
pemerahan penghabisan dan untuk puting yang kecil atau pendek yang sukar
dikerjakan dengan cara lain.
C. Knevelen
(perah pijit)
Cara ini sama dengan cara penuh tangan, tetapi
dengan membengkokan ibu jari, cara ini sering dilakukan jika pemerah
merasa lelah.. Lama-kelamaan bungkul ibu jari menebal lunak dan tidak menyakiti
puting.Teknik ini hanya dilakukan pada sapi yang memiliki puting
pendek.
Proses Alternatif
Pemerahan Susu Sapi
Menggunakan Mesin Perah: Sebelum sapi
diperah, kandang dan sapi harus dibersihkan terlebih dahulu menggunakan air
bersih. Yang lebih penting adalah bagian puting ambingnya. Karena jika puting
sapi yang akan diperah dalam keadaan masih kotor, maka mikroba yang menenempel
dapat terbawa dan menyebabkan terjadinya kontaminasi atau pencemaran bakteri.
Dalam waktu yang singkat, mikroba pada susu akan tumbuh dan berkembang lebih
cepat dan nilai kwalitas susu menjadi jelek dan dianggap susu rusak. Jika susu
sudah dalam keadaan rusak dan terkontaminasi bakteri, maka dampaknya pada
konsumen yang meminumnya.
Kesimpulan
Susu sapi yang merupakan
minuman kaya manfaat ini memiliki berbagai jenis dan macamnya. Dari segi
manfaat susu memiliki banyak kelebihan seperti mencegah penyakit darah tinggi
dan jantung, menetralisir racun, menambah kekuatan tulang, dan ll. Selain itu
susu juga mampu di serap dengan sempurna dalam tubuh yakni sebesar 100 %. Oleh
karena itu susu di katakan sangat baik di nyatakan sebagai bahan makanan. Susu
yang baik adalah apabila jumlah bakteri
yang ada hanya sedikit, tidak mengandung spora mikroba pathogen, bersih yaitu tidak
mengandung debu atau kotoran lainnya,mempunyai cita rasa yang baik dan tidak di
palsukan.
Daftar Pustaka
Muljana, W.
1985.Pemeliharaan dan Ternak Kegunaan Sapi Perah. Aneka Ilmu. Semarang.
Prihadi.1996. Tata Laksana dan Produksi Sapi Perah. Fakultas Peternakan Universitas Wangsa Manggala. Yogyakarta.
Putra, A. 2009. Potensi Penerapan Produksi Bersih Pada Usaha Peternakan Sapi
erah (Studi Kasus Pemerahan susu sapi Moeria Kudus Jawa Tengah). Magister Ilmu
Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
Syarief, M. Z. dan C. D. A. Sumoprastowo.1990. Ternak Perah. CV. Yasaguna. Jakarta.
Syarif, E dan Harianto, B. 2011.Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi Perah. Agromedia Pustaka, Jakarta.
PENYUSUN
Kornelia Anne (16.I1.0147)
William Putra Yubiara (16.I1.0152)
Cristina Rina Mardian (16.I1.0158)
Nadya Anandha Putri Ayuningtyas (16.I1.0186)
Farida Izmi (16.I1.0194)
SUSU SAPI
ReplyDeletePada bagian sifat fisik, dikatakan bahwa susu yang baik adalah yang berwarna putih atau kekuningan. Sedangkan untuk susu yang berwarna kebiruan berarti air susu telah dicampur dengan air yang terlampau banyak. Lalu di bagian bawah - karateristik susu - , dikatakan bahwa warna susu normal biasanya berkisar mulai dari putih kebiruan hingga kuning keemasan.
Pertanyaan:
Apakah susu berwarna kebiruan yang berarti telah dicampur dengan terlampau banyak air termasuk susu yang baik dan normal untuk dikonsumsi?
Lili Heren Putriani H.
16.I1.0024
Pada proses pemerahan susu sapi dikatakan bahwa ada proses pemerahan manual (dengan tangan) dan dengan menggunakan mesin perah.
ReplyDeletePertanyaan
Dari segi kualitas susu, lebih baik menggunakan yang manual atau dengan mesin perah?
Terimakasih
Albertin L. D.
16.I1.0148
This comment has been removed by the author.
DeleteProtein susu terdiri atas kasein, laktalbumin dan laktoglobulin.
ReplyDeletePertanyaan saya:
Mengapa olahan susu sapi masih bisa disebut "minuman sehat" meskipun mengandung kasein yang sulit dicerna oleh tubuh?
Karena sepengetahuan saya, kandungan kasein pada susu sapi sekitar 80% dan sisanya adalah protein lain. Ketika kasein masuk ke dalam tubuh manusia (lambung) akan langsung mengalami penggumpalan.
Terima kasih.
Yohanes Bosko Denny Aryo Nugroho
16.I1.0114
This comment has been removed by the author.
Delete
ReplyDeleteKualitas susu sangat diperhatikan dalam industri pengolahan susu. Oleh karena itu pengujian yang dilakukan antara lain pengujian cepat dengan milkoscan, uji organoleptik, uji keasaman, uji alkohol, uji metilen blue, ujiberat jenis, uji pH, uji karbonat, dan uji penambahan tepung.
Pertanyaan:
Bagaimana cara kita sebagai orang biasa untuk mengetahui kualitas susu yang kita minum selain menggunakan cara di atas?
Terima kasih
Nengah Wida Renata
16.I1.0201
Dalam artikel di atas dikatakan bahwa kualitas susu sangat diperhatikan dalam industri pengolahan susu. Oleh karena itu pengujian yang dilakukan antara lain pengujian cepat dengan milkoscan, uji organoleptik, uji keasaman, uji alkohol, uji metilen blue, ujiberat jenis, uji pH, uji karbonat, dan uji penambahan tepung.
ReplyDeletePertanyaan:
Apakah semua uji tersebut harus dilakukan dalam memproduksi susu? Apakah jika hanya beberapa yang dilakukan, produk susu yang dihasilkan tidak sesuai standar?
Terima kasih.
Angela Karina S.
16.I1.0051