Tuesday, March 21, 2017

SUSU SAPI



Manfaat susu sapi untuk kesehatan sudah diketahui seperti untuk kesehatan jatung, tulang, dan bagian tubuh yang lainnya. Rasanya yang enak juga membuat susu sapi sering digunakan untuk membuat produk olahan seperti yoghurt, keju, permen susu, es cream dll. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai susu sapi.

Klasifikasi Susu

Ada beberapa jenis produk susu dipasaran:

  • Susu segar: susu jenis ini merupakan susu yang baru saja diperah dari peternakan.
  • Susu Pasteurisasi: susu segar yang kemurnian nutrisi dan kualitas gizi tetap terjaga dibanding produk susu lainya.
  • Susu Sterilisasi: susu yang dilakukan dengan cara memanaskan susu sampai mencapai suhu di atas titik didih.
  •  Susu kental manis: Susu yang memiliki kandungan lemak dan gula. Susu jenis ini dikemas dengan kaleng dan dalam sacet dan kemasan tube.
  • Susu bubuk: susu murni yang dikeringkan, namun proses pengeringan. Susu jenis ini biasanya dikemas dengan kaleng atau kardus yang didalamnya ada kemasan alumunium foilnya.


Susu sebagai Sumber Makanan

Air susu merupakan campuran komplek dari karbohidrat (utamanya laktosa), lemak protein, senyawa-senyawa organik dan garam serta garam anorganik yang terlarut dan terdispersi dalam air. Sehingga susu dapat dikatakan sebagai sumber makanan.


Komposisi Susu


Zat Gizi
Susu Murni (%)
Susu Skim (%)
Lemak
3.75
0.05
Laktosa
4.85
4.95
Protein
3.30
3.40
Abu
0.720
0.74
Total solid
12.65
9.15
Air
87.40
90.19
Gula tebu
-
-

Sumber: World Food Programme (1983) dalam Syarief dan Halid, 1993


Komposisi susu antara lain :
1.        Air
Air merupakan komponen terbesar pada susu. Air merupakan tempat terdispersinya komponen-komponen susu yang lain.
2.        Lemak
Lemak susu terbentuk dari globula-globula emulsi antara minyak dan air. Lemak susu tersusun atas asam butirat, asam karporat, asam laurat, asam miristat, asam stearat dan asam oleat.
3.        Laktosa
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam susu, merupakan disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Laktosa (gula susu) menyebabkan air susu berasa manis. Laktosa adalah karbohidrat.
4.        Protein
Protein susu terdiri atas kasein, laktalbumin dan laktoglobulin.
5.        Mineral
Susu bila dikeringkan kemudian residunya dibakar, maka akan tertinggal serbuk putih, serbuk inilah mineral dari susu.
6.        Vitamin
Susu merupakan sumber vitamin yang larut dalam air dan larut dalam minyak dengan cukup baik. Air susu adalah sumber riboflavin, kalsium dan fosfat yang baik. Susu juga mengandung thiamin, niacin, dan vitamin A dalam jumlah yang berarti.


Tabel 2. Komposisi susu segar per 100 gram
Komponen
Komposisi per 100 gram
Air
88 g
Protein
3,2 g
Lemak
3,5 g
Karbohidrat
4,3 g
Kalsium
143 mg
Fosfor
60 mg
Besi
1,7 mg
Vitamin B1
0,03 mg
Vitamin C
1 mg
Vitamin A
130 mg
Sumber : Buckle et.al , 1987


Sifat Fisik dan Kimia Susu

Air susu yang baik adalah berwarna putih atau kekuningan, hal ini karena pengaruh adanya hamburan dan absorbsi cahaya oleh globula-globula lemak dan micell-micell protein. Air susu yang berwarna kemerah-merahan diduga berasal dari susu sapi yang menderita mastitis. Susu yang berwarna kebiruan menunjukkan air susu telah dicampur dengan air yang terlampau banyak, sedangkan air susu yang berlendir dan menggumpal menunjukkan bahwa air susu tersebut telah rusak. Susu yang baik memiliki rasa yang sedikit manis, yang berasal dari laktosa. Air susu segar memiliki kisaran pH 6,6-6,7, nilai pH ini banyak dipengaruhi oleh kandungan fosfat, sitrat dan protein yang ada dalam susu (Buckle et. al, 1987).




Kerusakan Susu

Kerusakan susu pada umumnya lebih banyak disebabkan oleh faktor biologis yaitu aktivitas mikroorganisme, terutama oleh bakteri. Tumbuhnya mikroorganisme dalam air susu dapat menyebabkan suatu kerugian pada mutu susu, diantaranya pengasaman, penggumpalan dan lendir. 

Karakteristik susu
      Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan
      Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih).
      Susu segar mempunyai sifat amfoter.
      Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L.
      Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7.
      Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP.

      Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C.

Standarisasi susu

Kualitas susu sangat diperhatikan dalam industri pengolahan susu. Oleh karena itu pengujian yang dilakukan antara lain pengujian cepat dengan milkoscan, uji organoleptik, uji keasaman, uji alkohol, uji metilen blue, ujiberat jenis, uji pH, uji karbonat, dan uji penambahan tepung.

A.      Pengujian Cepat dengan Milkoscan
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menguji kualitas kimia susu sapi dengan cepat adalah Milkoscan. Prinsip kerja milkoscan adalah berdasar bahwa lemak, protein, dan laktosa memilikikemampuan menyerap sinar infra merah dengan panjang gelombang tertentu.

B.       Uji Organoleptik
Sifat organleptik merupakan sifat yang subyektif, tetapi merupakan sifat yang sangat penting.Pengujian ini terdiri dari rasa, aroma, dan warna.Rasa dan aroma dapat bersinergi membentuk citarasa.

C.      Uji Keasaman
Uji keasaman susu biasa dilakukan dengan metode titrasi. Susu yang masih segar memiliki oTh (derajad Thorner) antara 15 – 18.

D.      Uji Alkohol
Uji alkohol untuk komoditi susu dilakukan dengan 2 tahap yaitu denganmenggunakan alkohol 75% dan alkohol 72%. Susu yang baik adalah yang menunjukkan hasil negatif.Alkohol yang digunakanadalah jenis etil alkohol.

E.       Uji Reduktase (Uji metilen blue)
Uji reduktase dilakukan dengan meneteskan metilen blue kedalam susu yang diuji.Pada saat diteteskan warna susu biasanya menjadi biru. Semakin cepat warna biru memudar kualitas susu semakin buruk.

F.       Uji Berat Jenis
Uji berat jenis dilakukan untuk mengetahui apakah komoditi susu telah dicampur
atau diencerkan. Pengukuran dilakukan dengan alat khusus bernama laktodensimeter.

G.      pH Susu
Uji pH dilakukan dengan pH meter atau pH universal. Semakin asam susu menunjukkan kualitas susutersebut semakin menurun.

H.      Uji Karbonat
Uji karbonat dilakukan untuk mengetahui adanya pemalsuan produk susu. Susu segar umumnya memberi respon negatif pada uji ini.  

I.         Uji Penambahan Tepung
Uji ini relatif sederhana karena hanya dengan meneteskan iodin pada komoditisusu. Jika terdapat warna biru maka dapat diduga bahwa komoditi tersebutmengandung tepung


Proses Pemerahan susu sapi

Pemerahan dengan tangan ini  menghendaki suatu pekerjaan yang teliti dan halus, sebab kalau dilakukan dengan kasar akan buruk pengaruhnya terhadap banyaknya susu yang dihasilkan. Sebelum melakukan pemerahan susu sapi ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh peternak, diantaranya adalah mencuci atau bersihkan ambing sapi dengan air hangat, kandang sapi sudah dibersihkan, peralatan yang akan digunakan berada dalam keadaan steril.

Kegunaan pembersihan ambing dengan air hangat bertujuan untuk :
a.      
 Merangsang keluarnya air susu
b.     
 Mengurangi kemungkinan air susu terkontimanasi oleg bakteri
c.     
  Mengurangi munculnya mastitis (menurunkan produksi susu hingga 30 %.)

Suhu air yang digunakan untuk mencuci ambing sapi berada diantara 48 – 57 derajat celcius, dan lebih baik jika air mengandung disenfektan.

Setelah fase pemerahan Ada 3 cara pemerahan dengan tangan yaitu :

A.      Whole hand (tangan penuh)
Cara ini adalah yang terbaik, karena puting tidak akan menjadi panjang olehnya. Cara ini dilakukan pada puting yang agak panjang sehingga dapat dipegang dangan penuh tangan.Caranya tangan memegang puting dengan ibu jari dan telunjuk pada pangkalnya. Tekanan dimulai dari atas puting diremas dengan ibu jari dan telunjuk, diikuti dengan jari tengah, jari manis, dan kelingking, sehingga air dalam puting susu terdesak ke bawah dan memancar ke luar. Setelah air susu itu keluar, sekluruh jari dikendorkan agar rongga puting terisi lagi dengan air susu. Remasan diulangi lagi berkali-kali.
Jika ibu jari dan telunjuk kurang menutupi rongga puting, air susu tidak akan memancar keluar, tetapi masuk lagi ke dalam ambing dan sapi akan kesakitan. Sedapat mungkin semua pemerahan dilakukan dengan sepenuh tangan.Teknik ini dilakukan dengan cara menggunakan_kelima_jari._Puting_dipegang_antara ibu_jari_dari  dan  keempat  jari lainnya, lalu ditekan dengan keempat jari tadi  (Syarief dan Harianto, 2011).

B.       Stripping (perah jepit)
Puting diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk yang digeserkan dari pangkal puting ke bawah sambil memijat. Dengan demikian air susu tertekan ke luar melalui lubang puting. Pijatan dikendorkan lagi sambil menyodok ambing sedikit ke atas, agar air susu di dalam cistern (rongga susu). Pijatan dan geseran ke bawah diulangi lagi. Cara ini dilakukan hanya untuk pemerahan penghabisan dan untuk puting yang kecil atau pendek yang sukar dikerjakan dengan cara lain.

C.       Knevelen (perah pijit)
Cara ini sama dengan cara penuh tangan, tetapi dengan  membengkokan ibu jari, cara ini sering dilakukan jika pemerah merasa lelah.. Lama-kelamaan bungkul ibu jari menebal lunak dan tidak menyakiti puting.Teknik  ini hanya dilakukan pada sapi yang memiliki puting pendek. 

 

Proses Alternatif Pemerahan Susu Sapi

 Menggunakan Mesin Perah: Sebelum sapi diperah, kandang dan sapi harus dibersihkan terlebih dahulu menggunakan air bersih. Yang lebih penting adalah bagian puting ambingnya. Karena jika puting sapi yang akan diperah dalam keadaan masih kotor, maka mikroba yang menenempel dapat terbawa dan menyebabkan terjadinya kontaminasi atau pencemaran bakteri. Dalam waktu yang singkat, mikroba pada susu akan tumbuh dan berkembang lebih cepat dan nilai kwalitas susu menjadi jelek dan dianggap susu rusak. Jika susu sudah dalam keadaan rusak dan terkontaminasi bakteri, maka dampaknya pada konsumen yang meminumnya.


Kesimpulan

Susu sapi yang merupakan minuman kaya manfaat ini memiliki berbagai jenis dan macamnya. Dari segi manfaat susu memiliki banyak kelebihan seperti mencegah penyakit darah tinggi dan jantung, menetralisir racun, menambah kekuatan tulang, dan ll. Selain itu susu juga mampu di serap dengan sempurna dalam tubuh yakni sebesar 100 %. Oleh karena itu susu di katakan sangat baik di nyatakan sebagai bahan makanan. Susu yang baik adalah  apabila jumlah bakteri yang ada hanya sedikit, tidak mengandung spora mikroba pathogen, bersih yaitu tidak mengandung debu atau kotoran lainnya,mempunyai cita rasa yang baik dan tidak di palsukan.


Daftar Pustaka




Muljana, W. 1985.Pemeliharaan dan Ternak Kegunaan Sapi Perah. Aneka Ilmu. Semarang.

Prihadi.1996. Tata Laksana dan Produksi Sapi Perah. Fakultas Peternakan Universitas Wangsa Manggala. Yogyakarta.
 
Putra, A. 2009. Potensi Penerapan Produksi Bersih Pada Usaha Peternakan Sapi erah (Studi Kasus Pemerahan susu sapi Moeria Kudus Jawa Tengah). Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang

Syarief, M. Z. dan C. D. A. Sumoprastowo.1990. Ternak Perah. CV. Yasaguna. Jakarta.

Syarif, E dan Harianto, B. 2011.Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi Perah. Agromedia Pustaka, Jakarta.


PENYUSUN

Kornelia Anne (16.I1.0147)
William Putra Yubiara (16.I1.0152)
Cristina Rina Mardian (16.I1.0158)
Nadya Anandha Putri Ayuningtyas (16.I1.0186)
Farida Izmi (16.I1.0194)


7 comments:

  1. SUSU SAPI

    Pada bagian sifat fisik, dikatakan bahwa susu yang baik adalah yang berwarna putih atau kekuningan. Sedangkan untuk susu yang berwarna kebiruan berarti air susu telah dicampur dengan air yang terlampau banyak. Lalu di bagian bawah - karateristik susu - , dikatakan bahwa warna susu normal biasanya berkisar mulai dari putih kebiruan hingga kuning keemasan.

    Pertanyaan:
    Apakah susu berwarna kebiruan yang berarti telah dicampur dengan terlampau banyak air termasuk susu yang baik dan normal untuk dikonsumsi?

    Lili Heren Putriani H.
    16.I1.0024

    ReplyDelete
  2. Pada proses pemerahan susu sapi dikatakan bahwa ada proses pemerahan manual (dengan tangan) dan dengan menggunakan mesin perah.

    Pertanyaan
    Dari segi kualitas susu, lebih baik menggunakan yang manual atau dengan mesin perah?

    Terimakasih
    Albertin L. D.
    16.I1.0148

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  3. Protein susu terdiri atas kasein, laktalbumin dan laktoglobulin.

    Pertanyaan saya:
    Mengapa olahan susu sapi masih bisa disebut "minuman sehat" meskipun mengandung kasein yang sulit dicerna oleh tubuh?

    Karena sepengetahuan saya, kandungan kasein pada susu sapi sekitar 80% dan sisanya adalah protein lain. Ketika kasein masuk ke dalam tubuh manusia (lambung) akan langsung mengalami penggumpalan.

    Terima kasih.
    Yohanes Bosko Denny Aryo Nugroho
    16.I1.0114

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete

  4. Kualitas susu sangat diperhatikan dalam industri pengolahan susu. Oleh karena itu pengujian yang dilakukan antara lain pengujian cepat dengan milkoscan, uji organoleptik, uji keasaman, uji alkohol, uji metilen blue, ujiberat jenis, uji pH, uji karbonat, dan uji penambahan tepung.

    Pertanyaan:
    Bagaimana cara kita sebagai orang biasa untuk mengetahui kualitas susu yang kita minum selain menggunakan cara di atas?
    Terima kasih

    Nengah Wida Renata
    16.I1.0201

    ReplyDelete
  5. Dalam artikel di atas dikatakan bahwa kualitas susu sangat diperhatikan dalam industri pengolahan susu. Oleh karena itu pengujian yang dilakukan antara lain pengujian cepat dengan milkoscan, uji organoleptik, uji keasaman, uji alkohol, uji metilen blue, ujiberat jenis, uji pH, uji karbonat, dan uji penambahan tepung.
    Pertanyaan:
    Apakah semua uji tersebut harus dilakukan dalam memproduksi susu? Apakah jika hanya beberapa yang dilakukan, produk susu yang dihasilkan tidak sesuai standar?
    Terima kasih.

    Angela Karina S.
    16.I1.0051

    ReplyDelete